Guruku



Oleh: KH A Mustofa Bisri 

Ketika aku kecil dan menjadi muridnya

Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar

Ketika aku besar dan menjadi pintar

Kulihat dia begitu kecil dan lugu

Aku menghargainya dulu

Karena tak tahu harga guru

Ataukah kini aku tak tahu

Menghargai guru?

Aku Melihatmu



Oleh: KH A Mustofa Bisri

aku melihatmu
tersenyum bersama embun pagi
aku melihatmu
bernyanyi bersama burung-burung
aku melihatmu
bergerak bersama mentari bersama angin dan mega-mega
aku melihatmu
terbang bersama sekumpulan burung gereja
aku melihatmu
berenang bersama ikan-ikan dan lumba-lumba

aku melihatmu
meratap bersama mereka yang kelaparan
aku melihatmu
merintih bersama mereka yang kehausan
aku melihatmu
mengaduh bersama mereka yang kesakitan

aku melihatmu
berdendang bersama ibu yang meninabobokkan anaknya
aku melihatmu
melangkah bersama hamba yang berjuang menggapai citanya

aku melihatmu dalam gelap
aku melihatmu dalam terang
aku melihatmu dalam ramai
aku melihatmu dalam senyap
aku melihatmu
kau melihatku.

Mulut



Oleh: KH A Mustofa Bisri

Di mukamu ada sebuah rongga
Ada giginya ada lidahnya
Lewat rongga itu semua bisa
kau masukkan ke dalam perutmu

Lewat rongga itu semua bisa kau tumpahkan
Lewat rongga itu air liurmu bisa
meluncur sendiri

Dari rongga itu
Orang bisa mencium bau apa saja
Dari wangi anggur hingga tai kuda

Dari rongga itu
Mutiara atau sampah bisa masuk bisa keluar
Membuat langit cerah atau terbakar

Dari rongga itu
mata air jernih bisa kau alirkan
Membawa kesejukan kemana-mana

Dari rongga itu
Kau bisa menjulurkan lidah api
Membakar apa saja

Dari rongga itu
Bisa kau perdengarkan merdu burung berkicau
Bisa kau perdengarkan suara bebek meracau

Dari rongga itu
Madu lebah bisa mengucur
Bisa ular bisa menyembur

Dari rongga itu
Laknat bisa kau tembakkan
pujian bisa kau hamburkan

Dari rongga itu
Perang bisa kau canangkan
Perdamaian bisa kau ciptakan

Dari rongga itu
Orang bisa sangat jelas melihat dirimu

Rongga itu milikmu
Terserah
kau.