Puisi Islam


Oleh: KH A Mustofa Bisri

Islam agamaku nomor satu di dunia
Islam benderaku berkibar di mana-mana
Islam tempat ibadahku mewah bagai istana
Islam tempat sekolahku tak kalah dengan yang lainnya

Islam sorbanku
Islam sajadahku
Islam kitabku

Islam podiumku kelas exclussive yang mengubah cara dunia memandangku
Tempat aku menusuk kanan kiri

Islam media massaku
Gaya komunikasi islami masa kini
Tempat aku menikam sana sini

Islam organisasiku
Islam perusahaanku
Islam yayasanku

Islam istansiku , menara dengan seribu pengeras suara
Islam muktamarku, forum hiruk pikuk tiada tara

Islam bursaku
Islam warungku hanya menjual makanan sorgawi
Islam supermarketku melayani segala keperluan manusiawi

Islam makananku

Islam teaterku menampilkan karakter-karakter suci
Islam festifalku memeriahkan hari-hari mati

Islam kaosku
Islam pentasku

Islam seminarku, membahas semua
Islam upacaraku, menyambut segala
Islam puisiku, menyanyikan apa saja

Tuhan Islamkah aku?

Diterbangkan Takdir


Oleh: KH A Mustofa Bisri

diterbangkan takdir aku sampai negeri-negeri beku
wajah-wajah dingin bagai mesin
menyambutku tanpa menyapa
kutelusuri lorong-lorong sejarah
hingga kakiku kaku
untung teduh wajahmu
memberiku istirah
hangat matamu
mendamaikan resahku
maka kulihat bunga-bunga sebelum musimnya
gemuruh mesin terdengar bagai air terjun
dan guguran daun-daun
meruap aroma dusun
maka dengan sendirinya
kusebut namamu
dan terus kusebut namamu
aku ingin kasih,
melanjutkan langkahku.


Gelisahku


Oleh: KH A Mustofa Bisri

gelisahku adalah gelisah purba
adam yang harus pergi mengembara tanpa diberitahu
kapan akan kembali
bukan sorga benar yang kusesali karena harus kutinggalkan
namun ngungunku mengapa kau tinggalkan
aku sendiri
sesalku karena aku mengabaikan kasihmu yang agung
dan dalam kembaraku di mana kuperoleh lagi kasih
sepersejuta saja kasihmu
jauh darimu semakin mendekatkanku kepadamu
cukup sekali, kekasih
tak lagi,
tak lagi sejenak pun
aku berpaling
biarlah gelisahku jadi dzikirku