Negeri Kekeluargaan



Oleh: KH A Mustofa Bisri


meski kalian tidak bersaksi

sejarah pasti akan mencatat dengan huruf-huruf besar

bukan karena inilah

negeri bagai zamrud yang amat indah

bukan karena inilah

negeri dengan kekayaan yang melimpah

dan rakyat paling ramah

tapi karena kalian telah membuatnya

menjadi negeri paling unik di dunia

kalian buat norma-norma sendiri yang unik

aturan-aturan sendiri yang unik

perilaku-perilaku sosial sendiri yang unik

budaya yang lain dari yang lain

kalian buat bangsa negeri ini

tampil beda dari bangsa-bangsa lain di muka bumi

kehidupan penuh makna kekeluargaan

yang harmonis, seragam dan serasi

dengan demokrasi keluarga

yang manis, rukun dan damai

dalam sistem negeri kekeluargaan

bapak sebagai kepala rumahtangga

memimpin dan mengatur segalanya

sampai akhir hayatnya

bagi kepentingan keluarganya

kepentingan keluarga adalah kepentingan semua

kepentingan keluarga adalah kepentingan bangsa dan negara

keluarga harus sejahtera

dan semua harus mensejahterakan keluarga

demi kesejahteraan dan kemakmuran keluarga

kepala keluarga berhak menentukan

siapa-siapa termasuk keluarga

berhak memutuskan dan membatalkan keputusan

berhak mengatasnamakan siapa saja

berhak mengumumkan dan menyembunyikan apa saja

kepala keluarga demi keluarga

berhak atas laut dan dan udara

berhak atas air dan tanah

berhak atas sawah dan ladang

berhak atas hutan dan padang

berhak atas manuasia dan binatang

sejarah pasti akan menulis dengan huruf-huruf besar

bahwa di suatu kurun waktu yang lama

pernah ada negeri kekeluargaan

yang sukses membina dan mempertahankan

kemakmuran dan kebahagiaan keluarga



Kalau Kau Sibuk Kapan Kau Sempat


Oleh: KH A Mustofa Bisri


Kalau kau sibuk berteori saja

Kapan kau sempat menikmati mempraktekkan teori?

Kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja

Kapan kau memanfaatkannya?


Kalau kau sibuk mencari penghidupan saja

Kapan kau sempat menikmati hidup?

Kalau kau sibuk menikmati hidup saja

Kapan kau hidup?


Kalau kau sibuk dengan kursimu saja

Kapan kau sempat memikirkan pantatmu?

Kalau kau sibuk memikirkan pantatmu saja

Kapan kau menyadari joroknya?


Kalau kau sibuk membodohi orang saja

Kapan kau sempat memanfaatkan kepandaianmu?

Kalau kau sibuk memanfaatkan kepandaianmu saja

Kapan orang lain memanfaatkannya?


Kalau kau sibuk pamer kepintaran saja

Kapan kau sempat membuktikan kepintaranmu?

Kalau kau sibuk membuktikan kepintaranmu saja

Kapan kau pintar?


Kalau kau sibuk mencela orang lain saja

Kapan kau sempat membuktikan cela-celanya?

Kalau kau sibuk membuktikan cela orang saja

Kapan kau menyadari celamu sendiri?


Kalau kau sibuk bertikai saja

Kapan kau sempat merenungi sebab pertikaian?

Kalau kau sibuk merenungi sebab pertikaian saja

Kapan kau akan menyadari sia-sianya?


Kalau kau sibuk bermain cinta saja

Kapan kau sempat merenungi arti cinta?

Kalau kau sibuk merenungi arti cinta saja

Kapan kau bercinta?


Kalau kau sibuk berkhutbah saja

Kapan kau sempat menyadari kebijakan khutbah?

Kalau kau sibuk dengan kebijakan khutbah saja

Kapan kau akan mengamalkannya?


Kalau kau sibuk berdzikir saja

Kapan kau sempat menyadari keagungan yang kau dzikir?

Kalau kau sibuk dengan keagungan yang kau dzikiri saja

Kapan kau kan mengenalNya?


Kalau kau sibuk berbicara saja

Kapan kau sempat memikirkan bicaramu?

Kalau kau sibuk memikirkan bicaramu saja

Kapan kau mengerti arti bicara?


Kalau kau sibuk mendendangkan puisi saja

Kapan kau sempat berpuisi?

Kalau kau sibuk berpuisi saja

Kapan kau memuisi?


Kalau kau sibuk dengan kulit saja

Kapan kau sempat menyentuh isinya?

Kalau kau sibuk menyentuh isinya saja

Kapan kau sampai intinya?


Kalau kau sibuk dengan intinya saja

Kapan kau memakrifati nya-nya?

Kalau kau sibuk memakrifati nya-nya saja

Kapan kau bersatu denganNya?


Kalau kau sibuk bertanya saja

Kapan kau mendengar jawaban?



Negeriku

Oleh: KH A Mustofa Bisri


mana ada negeri sesubur negeriku?

sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung

tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung

perabot-perabot orang kaya didunia

dan burung-burung indah piaraan mereka

berasal dari hutanku

ikan-ikan pilihan yang mereka santap

bermula dari lautku

emas dan perak perhiasan mereka

digali dari tambangku

air bersih yang mereka minum

bersumber dari keringatku

mana ada negeri sekaya negeriku?

majikan-majikan bangsaku

memiliki buruh-buruh mancanegara

brankas-brankas ternama di mana-mana

menyimpan harta-hartaku

negeriku menumbuhkan konglomerat

dan mengikis habis kaum melarat

rata-rata pemimpin negeriku

dan handai taulannya

terkaya di dunia

mana ada negeri semakmur negeriku

penganggur-penganggur diberi perumahan

gaji dan pensiun setiap bulan

rakyat-rakyat kecil menyumbang

negara tanpa imbalan

rampok-rampok dibri rekomendasi

dengan kop sakti instansi

maling-maling diberi konsesi

tikus dan kucing

dengan asyik berkolusi